02 December 2014

Tentang PT dan percaya

Kalau gwe jadi Tuhan, mungkin udah gwe keplak-keplakin manusia-manusia yang susah banget dikasih tau dan gak ngerti-ngerti setelah beberapa kali diajarin, tetep aja gak ngerti. Contohnya... gwe.

Ceritanya udah memasuki minggu ke2 gwe ngegym HAHAHA yeah, in purpose to feel prettier (??) and skinnier and healthier (yang ini lebih masuk akal). Trus kan karena baru masuk, dikasih jatah Personal Trainer (PT) tiga kali, dan kalau sama PT banyakan mainnya alat-alat yang kayak senam lantai, gitu-gitu buat melatih otot kaki, perut dll daripada cuma cardio doank.

Nah, sampailah di tahap gerakan dimana gwe harus melatih keseimbangan gwe berdiri di atas setengah bola karet dan kalau udah berhasil berdiri, gwe harus bisa jongkok berdiri jongkok berdiri. Dan itu susah cyin! Berdiri aja susah, mesti seimbang, apalagi sambil jongkok. Pas awal-awal harus naik, gwe kan takut-takut tuh, gemeteran dari atas sampe bawah, then PT nya nanya, 'kenapa?', terus gwe bilang 'takut jatoh..' terus dia sampe berdiri di belakang gwe terus bilang 'nih ya, aku disini jagain, gak bakal jatoh' (kurang lebih dia ngomong gini yang bikin gwe merasa punya pacar sesaat #EH) HAHAHA. ya intinya dia ampe pegang bahu gwe dari belakang untuk nandain kalau dia ada di belakang kalau-kalau gwe udah gak seimbang, dia bakal pegangin dan gwe gak bakal jatoh. And i did it well! 3 set kali 12 dan semua berhasil dan yang gwe takutin gak terjadi, gwe gak jatoh.

Pas lagi ngelakuin gerakan itu, tiba-tiba gwe keinget dan menyadari, my first problem in my life is about trust. Gwe paling gak bisa main gerakan atau main mainan yang gwe harus mempertaruhkan diri gwe ke sesuatu atau seseorang tanpa gwe yakin i'm gonna be save at all. Gwe gak bisa main yang jatohin diri dari pinggir kolam terus nanti di catch sama temen-temen satu kelompok, gwe gak bisa main rollercoaster yang super duper horror, gwe gak bisa main-main yang begituan karena gwe TAKUT.

And it comes to my spiritual life, gwe takut. Gwe, gampang banget takut. Gwe takut salah jalan, gwe takut salah nangkep maksud Tuhan, gwe takut gak berhasil, gwe takut dan gwe takut. Setiap dikasih kepercayaan untuk bikin event di youth, gwe selalu takut. Takut kalau salah ambil tema, takut orang-orang gak dateng, takut acaranya gagal, takut kalau itu bukan maunya Tuhan. 

You know what, makanya gwe heran sama Tuhan yang super duper sabar ngadepin manusia (read: gwe) yang selalu takut, dan Tuhan selalu setia buat ingetin gwe 'jangan takut'. Waktu masa-masa event ARISE di youth, sampai retreat EXPANDED, Tuhan sering banget ngomong 'jangan takut' ke gwe, entah lewat buku yang gwe baca, dari doa orang yang gak gitu deket sama gwe, dari kutipan di tumblr dan tentunya, ayat alkitab. Tapi gwe tetep takut, setelah melangkah lima step, gwe akan tetep kembali ke kubangan gwe, yaitu takut. Then again, Tuhan tetep ingetin, 'do not fear for I am with you'. Selalu seperti itu.

Bahkan kali ini, ketika gwe lagi-lagi takut untuk melangkah dan takut salah jalan. Tuhan tetep ingetin, do not fear! Singkat cerita intinya, sesuatu menggelitik hati gwe untuk gwe melangkah ke tempat lain (yang belum gwe tau kemana) dan tentunya gwe takut, takut salah nangkep kalau ini cuma maunya gwe dan bukan maunya Tuhan. Takut karena gwe gak tau gwe harus melangkah ke mana seandainya emank Tuhan mau gwe melangkah. Idk if it's karena gwe udah cerita sama dia duluan apa enggak, tapi one of my pastor kemarin sabtu doain gwe untuk 'do not fear' dan supaya 'spirit of boldness' itu ada dalam diri gwe. Dan ini entah untuk kesekian ribu kalinya gwe didoain untuk jangan takut dan untuk berani. Lalu semalam, gwe terlibat pembicaraan singkat sama my supervisor tentang topik ini, takut.

Seringkali kita takut karena kita gak tau di depan sana ada apa, seringkali kita takut karena kita gak tau di belakang kita ada apa. Kita takut karena kita harus step out from our comfort zone, kayak pas gwe mesti jongkok di bola itu, i have to brace myself buat cobain satu tantangan baru diluar yang biasa gwe lakuin. Gak biasa, tapi bisa. Takut, tapi bisa.

So when I was with my PT that moment, pas doi bilang 'ini ya aku dibelakang pegangin kamu, kamu gak bakal jatuh', selain tentunya gwe geli sendiri karena #kenapayangngomongPTnyanbukanpacar #EAAA (oke back to topic), pas doi ngomong begitu, i was reminded that, that is how God says juga. Dia mungkin kasih 'tantangan' baru buat kita to step out, tapi bukan berarti Tuhan lepasin begitu aja, Dia tau kita mungkin takut, tapi Dia tau kita bisa ngelewatinnya dan bisa ngelakuinnya. So, just like that PT who won't let me fall, i'm a hundreeeeed more percent believe that God won't let me fall too. Gwe hanya harus mengalahkan rasa takut gwe yang berlebihan itu knowing that God has my back. :"D

If it's you, if it's you the one who also have fear (of almost everything), if you fear you will fail, if you fear you will fall, if you fear all those things. If it's you, if you know God has spoken something to your heart ask you to do something out from your comfort zone, have FAITH and trust God that He won't fail you, He won't let you fall (lagi ingetin diri sendiri yang gak inget-inget meskipun Tuhan udah sering banget bilang 'do not fear for I am with you) :")

*currently listening to 'For You Alone' by City Harvest Church* 
This entry was posted in

21 November 2014

Desahan hati

Saya, sedang krisis hari-hari ini.

Krisis percaya diri mostly karena i'm gaining weight nowadays, jadi tiap kali ngaca kayak kesel sendiri :") trus at night lagi suka scrolling through whoever's instagram dan found pretty talented women dan somehow, well you know that feeling lah ya~ Krisis pertemanan karena...... Beberapa kasus 'kecil' dan yang menurut mereka 'sepele', padahal gak sekecil dan sepele itu buat some people dan gwe yang melankolis ini. Hard to explain, but this is how I feel nowadays. That kind of feeling yang washed away your confidence and your trust to people.

And you know, entah mengapa memasuki umur 23 ini, gwe beberapa kali dikasih ayat from my some friends, tepatnya 3 kali.

I praise you because I am fearfully and wonderfully made; your works are wonderful, I know that full well. (Psalm 139:4)

It's funny karena jarang kayaknya orang yang kasih ayat ini untuk someone's birthday, biasanya kalau orang ulangtahun dikasih ayatnya kan yang tentang blessings, God's favor dan lain sebagainya. Dan salah satu di antara 3 kali gwe dapet ayat ini adalah I got it randomly. So my friend bought 4 flowers with different card inside, terus dibagi randomly ke gwe dan 3 temen lainnya. When I saw my card, it's written there.. 'You are wonderfully made :)'

It feels, God is so close right? Exactly when I feeling like, i'm not that pretty enough, not talented enough, not good enough, not lovable enough, bahkan in some point I can feel so alone (not lonely because nowadays I think I start to enjoy alone-ness). It's funny how God try to remind me how wonderfully God made me. The bible tells me so, then why I have to doubt myself?

Maybe now you're in the same feeling as I feel now, just so you know that the same message God has reminded me, He tells you the message too, that you are wonderfully made :)

*currently listening to One thing remains - Sarah Reeves version*

18 November 2014

Racauan Angin

Mungkin manusia harus lebih banyak belajar untuk,

Mendengar tanpa menghakimi,
Meminta tolong tanpa memaksa,
Memperbaiki tanpa menyalahkan,
Mengingatkan tanpa menjatuhkan,
Membandingkan tanpa menjelekkan,

Entahlah, mungkin memang naluri manusia untuk selalu berkompetisi dan berusaha lebih baik daripada orang lain. Tapi tolong ingat bahwa masih ada landasan hati nurani dimana seharusnya kakimu berpijak. Sebelum terlalu banyak menghakimi dan menjatuhkan orang lain, bagaimana jika Anda mencoba untuk bersinar tanpa harus mematikan cahaya orang lain. Mungkin Anda lupa kalau dahulunya cahaya Anda juga diberikan oleh orang lain, dipantulkan melalui mereka yang memberi Anda kesempatan untuk bersinar.

14 November 2014

#100happydays Challenge

So, currently i'm doing this challenge in Instagram and it indeed a challenge. Awalnya kepengen ikutan karena iseng-iseng sambil mikir, 'well... it's just so easy to find at least 1 happiness each day selama 100 hari berturut-turut', dan today.... udah hari ke 51 and i found that this challenge is not easy as i thought before!

Memang ada satu hari yang rasanya happy terus, misalnya, pagi diucapin selamat pagi sama gebetan (jelas ini bukan kisah gwe), terus nyampe kantor dapet cemilan gratis dari te men, terus siangnya makan siang enak plus dibayarin, terus sorenya mood super happy, malemnya pergi makan sama sahabat kesayangan. Nah kalau kisahnya lagi begini, it's so easy to pick one and post as your #100happydays hari itu.

Tapi bayangin kalau pagi-pagi telat bangun karena alarm gak nyala, terus gak sempet keramas karena mesti cepet-cepet ke kantor, terus jadinya kena bad hair day, terus nyampe kantor baru inget ada deadline yang harus dikumpul hari itu, terus pas sore mau pulang, hujan deras dan super macet dimana-mana, terus malemnya pesen makanan yang ternyata gak enak dan mahal banget. If you had day like that, coba apa yang harus di post. Boro-boro mau ngepost tentang happiness.. yang ada udah super bete seharian dan maunya nangis doank.

Gwe udah sampai ke hari lima puluh satu dan banyak malam-malam gwe yang pusing tujuh keliling mikir harus ngepost apa.... (well mungkin bagi sebagian orang it's soooooo gapapalah yaa gak post sehari, but for me, kenapa-napa banget kalau lo sampe gak bisa ngepost and i feel so failed.. jadi i try so hard to find my happiness) dan susah cyin! HAHAHA yaa gak setiap hari susah sih.... beberapa hari susah, tapi sejauh ini ai selalu berhasil dan gak gagal. 

and you know why susah untuk finding that happiness?



because we often take our happiness for granted. 

Saking udah biasanya kita dapetin itu, saking udah biasanya kita punya itu, kita lupa kalau they also counted as happiness. Gak semua orang bisa have that happiness like we have.
- Masih bisa bernafas tanpa bantuan apa-apa
- Matahari pagi yang masih hangat dan bukannya panas terik
- Bisa sarapan buah yang segar
- Makan siang yang enak
- Keluarga yang utuh
- Rumah yang menjadi tempat perlindungan saat hujan dan panas
- Bisa naik bus tanpa kehujanan 
- Punya handphone yang bisa buat telepon dan berinternetan
- dan masih sejuta hal lainnya yang bisa disyukuri dan bisa dihitung sebagai happiness.

Kadang kita cuma nganggep 'hal-hal besar' sebagai kebahagiaan. Jalan-jalan keluar negeri, dapet iphone6, bisa makan mewah di resto mahal, dapet baju branded terbaru, beli sepatu yang harganya jutaan, dan hal-hal mewah lainnya. We often forgot that happiness happens in 'small' things also.

If you have Instagram account, i encourage you to do this challenge, bukan untuk 'pamer' atau apapun, tapi buat tantangan untuk setiap kita to find the silver lining on every cloud. 


SELAMATTT MENCOBBAAA! (oh ya dan jangan lupa untuk follow IG aye... #nyehehe)

31 October 2014

The Importance of Mentorship

Some people I know pernah berpendapat bahwa mereka gak setuju dengan adanya sistem mentor-mentoran, entah karena gak suka 'diatur' (atau mungkin lebih tepatnya diarahkan), atau juga karena mereka takut suatu saat 'ditinggal' ketika sudah terlalu attached. When I dig deeper, mereka semua punya reason dibalik pendapatnya itu. Ada yang pernah mengalami kisah yang gak mengenakan dengan mentornya, kecewa, marah, dan sakit hati yang berujung dengan mereka ogah lagi dengan sistem-sistem mentorship.

Gwe, punya 1 mentor. Have known her since 2009, lewat retreat youth yang waktu itu out of nowhere tiba-tiba gwe joined, dan dari sana, gwe rasa 'U-turn' gwe happened. Gwe yang zaman itu lagi super cengeng-cengengnya, berasa alone and lonely most of the nights, zaman itu gwe yang bisa gila-gilaan sama temen-temen, and ten minutes later bisa keluar kelas (zaman itu masih SMA), dan tiba-tiba bisa galau karena merasa super lonely. 

Sejak September 2009 itu, karena doi mentor gwe pas retreat dan akhirnya terus saling berhubungan even setelah retreatnya kelar, gwe mulai aktif dateng youth dan lama-lama mulai bener-bener attached to her. Imagine this, the lonely one who long for a sister for a loong looong time, terus tiba-tiba ketemu satu sosok sister yang dearly, yang physically and spiritually pretty, bayangkan what happened that days? Yes, over sensitive and possessive about her. Not in weird dan aneh-aneh posesif segala macemnya, tapi in a way seorang anak labil yang merasa udah punya sesuatu yang dia pengenin dan kejealousan datang ketika sesuatu yang udah dia miliki sekarang dipinjem sama orang lain. 

Time flies, and praise God i've learnt so many things. Gwe belajar lebih dewasa, time goes by dan semenjak 2009 itu, I grow deeper in God, somehow semakin mengerti dan memahami plansnya Tuhan, divine purposenya Tuhan, semakin mengerti gwe tuh diciptain gak buat gwe doank dan don't waste time untuk mikirin daging dan ego sendiri. 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, 2014.. all times passed by, banyak banget struggle yang dilalui, banyak masalah yang dihadapi, bahkan sering banget jatuh di masalah yang itu-itu melulu. Bahkan di satu titik gwe pernah sick of myself dan mau give up kabur ke hutan (nyehehe). Setelah melewati tahun-tahun tersebut dan sekarang gwe melihat kebelakang, you know what the most thing I grateful for? Selain His Grace and Mercy yang selalu baru setiap hari? 

I grateful for, ketika dalam masa-masa itu, masa-masa gwe merasa lonely alone dan di jalan 'balik' sama Tuhan gwe mengalami jatuh bangun, I grateful for her, my spiritual mentor who didn't give up on me while i was thinking about giving up. I grateful for the ears that never bore to listen, for the heart that never tire to love, grateful for the arms that never too weak to hug me in my dark days. 

Dig deeper about myself, gwe pernah ngalamin semacam 'abandoned' by my mentor zaman gwe masih sekolah minggu, maybe belasan tahun lalu. Someone i look up as my older sister saat itu broke my heart somehow dan made me so upset. Mungkin ini salah satunya alasan kenapa waktu gwe di tahun 2009 itu dipertemukan dengan sosok kakak rohani lagi, somehow i feel attached tapi juga takut yang terlalu attached karena takut sakit hati, lagi. 

Tapi seriusan, seiring berjalannya waktu dan lo semakin dewasa dalam Tuhan lo banyak belajar, khususnya in a relationship. I and her, my current spiritual mentor have TONS of differences. Gwe lebih ekstrovert, dia lebih introvert, itu signifikan difference, sisanya MASIH BANYAK,,, hahaha.. but we have same thing, kita sama-sama well actually, sensitive. Kita sama-sama belajar untuk sometimes menekan ego sendiri untuk bisa get along, belajar untuk membuka diri untuk bisa get through together. Sampai kemarin malam setelah dinner date setelah lama gak bersua, pas gwe dirumah and cuci piring, i was reminded about something..

In a relationship, it is the similarities between you that bring you together, but only the differences keep you rooted stronger. and tonight i realize one thing, sometimes when people don't act as what you expected them to do, it doesn't mean they love you less. They just have difference love language to show.

(yeah, kenapa jadi melenceng kesini)
Inti dari post ini yang sebenarnya mau gwe sampein adalah.... Mentorship itu penting. Terlalu banyak benefit yang bisa didapet dari mempunyai hubungan mentorship sama kakak rohani (or even when you become one, lo juga dapat banyak pelajaran in having adek rohani). Pernah suatu kali, ketika gwe capek banget jatoh dalam kelemahan gwe yang itu-itu lagi, dan pas gwe lagi nangis-nangis curhat ke dia, gwe kayak bilang intinya kayak say sorry to bother her about the same thing over and over again, dan yang dia jawab adalah 'it's okay, i've commited to you' (kurang lebih jawabannya begitu, i forgot). Komit. Hubungan mentoring gak bisa cuma dilandasin perasaan, it needs komitmen. Ketika elo jadi kakak rohani, you need commitment yang enable you untuk tetep stand by their side, even in the darkest one. Ketika elo jadi adek rohani, you need commitment untuk terbuka even ketika lo sebenernya malu untuk ceritain kejatuhan lo, masa lalu lo. One thing for sure, you can't go alone in this world, lo gak bisa jalan sendirian, lo butuh orang yang ngangkat lo ketika lo jatuh, telling you when you're wrong, nasehatin lo ketika lo gak ada pegangan, and for me, all those things summed up in a word, mentor.

Beda dari temen-temen yang sometimes cuma bisa diajak happy-happy, beda dari temen-temen yang meski lo salah malah ikut ngedukung dan gak berani arahin lo ke track yang bener, beda dari temen-temen yang cuma bisa diajak ngobrol masalah-masalah seru. Mentor leads you to the Truth, to the Christ. Mentors are not perfect, as who you are. Tapi somehow you really need a mentor. 
If you haven't had one, try to find one. The one you can look up to, the one you trust, the one you see Christ in them, the one you know how they behave daily. Don't forget to pray to God, and still, don't put your hope in human, however keep in mind that only Christ never fails. One day if they fail you, you'll learn about forgiveness and compassion and love.

If you have one, embrace him/her, pray for them, thank God for them, don't take them for granted, support them as how they support you.

Now if you have a mentee, i'm telling you, don't give up. Keep loving, keep standing beside him/her, keep praying for them. You will never know how much you mean to them. Even when you're tired of listening the same failure they face, just don't give up on supporting them. Remember that you used to be on their position, and how you need encouragement that day, it's how they're feeling right now. 

If you have a mentor and somehow you want to have a mentee, well, you should pray to God as He will reveal the right person to you in the right time. If you haven't grown mature enough in Him, you won't be able to lead the other person.

If either of them falls down, one can help the other up. But pity anyone who falls and has no one to help them up. Ecclesiastes 4:10 
*currently listening to Start A Fire by Unspoken*

23 October 2014

This is how I made you

2 minggu lalu gwe dapet kado dari nyokap untuk jalan-jalan ke Thailand, well.. sendirian. Nyehehe.. ikut tour gitu, but i'm all alone with no one i've known before. Singkat cerita ajaibnya gwe ketemu sama 2 orang lain yang juga pergi sendirian dan kita seumuran jadi kita kemana-mana bareng dan salah satu diantara mereka ternyata sama-sama anak Tuhan dan dia dari IFGF Singapore which i know beberapa orang dari sana dan mendadak dunia jadi sempit.

Perjalanan yang udah gwe siapin gwe bakal sendirian, all by myself (sampe bawa tongsis buat jaga-jaga gak ada yang bisa dimintain tolong), ternyata turned out to be one of divine appointment sama temen gwe ini. She told lot of stories tentang kisah hidupnya dimana Tuhan bener-bener jagain hidupnya dan drag her not on her own track but in His perfect track. 

Singkat cerita intinya dia ini dulunya berkehendak buat ke Aussie dan sekolah disana, but somehow God led her malah ke Singapore in a school yang dia gak pengenin, tapi dengan dia ke Singapore, she met Christ there, lebih tepatnya dijangkau sama Tuhan sendiri. The one yang dulunya kinda hate Christians because christians dinilai as a hypocrite malah dijangkau sama Tuhan sendiri. How awesome! Dia yang dulunya udah punya plan bakal begini kesini kesana, trus Tuhan malah bawa dia ke X, Y, Z dimana dia ketemu Tuhan, ngalamin Tuhan dan sekarang bertumbuh dalam Tuhan. 

Di akhir perjalanan kita, dan pas kita arrange lagi buat lunch-date, she told me 'I can never imagine where I would be now if I didn't met Him waktu itu'. Dia yang masa lalunya boleh dibilang... well, gak terlalu mulus then met Christ and everything changed. Lalu gwe keinget ayat favorit gwe itu, Roma 8:28 that God can make all things beautiful, even yang kita nilai jelek dan nyebelin dan 'kenapa sih gak sesuai sama rencana gwe??', God can turn all of those things jadi sesuatu yang bagus, sesuatu yang dahsyat dan sesuatu yang jadi U-turn dalam hidup kita.

Well actually bukan ini yang awalnya mau gwe share sih..... Hm, pas di Thailand itu, kita berkunjung ke satu tempat namanya Gem Factory. Tempat ini isinya buat jualan permata, tapi ada satu ruangan dimana semua pekerja-pekerja lagi kerja, batu-batuan yang super kecil yang ada di meja mereka lagi dipoles, diukir, dipanasin, dibakar, entah apalagi namanya, intinya lagi di proses buat nantinya jadi permata yang super mahal dan super indah.

Gwe, kan tingkat keponya cukup tinggi ya, rather than liatin berlian-berlian bagus yang udah jadi gelang, kalung, cincin dan sebagainya, gwe memilih untuk nongkrong di workshopnya itu buat liatin how these workers work (ya alasan utamanya sih karena gak mampu beli kalung dll nya itu, mahal cyin, paling murah 7 juta hehehe). dan you know... pas gwe lagi asik liatin one of those worker, lagi pake kacamata, super teliti moles-moles si batu ini, dilap, ditiup, dimasukin lagi ke alat, diukir, ditiup, dilap, dan terus-terus begitu, you know................ a gently voice popped up in my heart dan bilang begini...

'this how I made you..'

dan saya mau mewek seketika! And i so believe that God wants to remind me, kalau begitulah cara Dia ciptain manusia. Bukan kayak apa yang somehow gwe bayangin, kalau Tuhan mungkin punya beberapa cetakan kayak cetakan jelly, jadi bisa produce manusia dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat (secara tiap berapa detik lahir berapa banyak bayi di seluruh dunia) :p *i know, getok aja gwe* 

'This is how I made you Christine, super teliti, super pelan-pelan, I plan all thiings, I have divine time for everything, I have my plans and all those plans are beautifully hand made for you'

Oh ya, sebelum kita keliling-keliling tokonya, kita dikasih nonton satu film how those batu jadi berlian yang mahal. Pertama mereka nyari biji-biji emas dan sejenisnya di tanah (atau di gunung) yang dikasih air terus (so disgusting kayak berlumpur gitu), terus pas malem, kan keliatan tuh berkilau, trus diambilin, trus disaring dan dikumpulin biji-biji emas dan permatanya. Terus ada bagian designer yang bikin gambarnya batu-batu ini mau dijadiin apa, kalau kalung, gimana designnya, warnanya bagusnya apa, ukirannya kayak apa, and the picture they made pake tangan ini soooooo bagus dan indah. Trus baru batu-batu itu dibawa ke tukang-tukangnya untuk diolah dan diukir, dipoles, dibakar dan proses segala macamnya dan TAARAA! Jadilah cincin, liontin, kalung, gelang yang super mahal.

Kalau itu diurus sama banyak tukang, banyak designer dan banyak tukang yang tugasnya ngambilin batu di gunung itu, intinya kalau satu permata melibatkan banyak orang yang make it work, bayangin, semua manusia diukir sama cuma satu. yang desain satu, yang ukir satu, yang poles satu, that's how our amazing God works. Dia gak mau miss satu-pun, Dia mau incharge di setiap pribadi, Dia punya gambar desain yang keren banget buat each one of us. 

No more mikir kalau Tuhan punya cetakan yang sama, no more mikir kalau Tuhan punya product gagal (which you think you are), no more mikir kalau Tuhan don't even care sama hidup lo. I watched by myself how the worker bener-bener teliti sama batu yang dia lagi kerjain, ditiup, diliat kiri kanan, dilap pake bajunya sendiri, pokoke kayak bener-bener setia dan sayang banget gitu sama si batu. And how berkali-kali lipatnya God loves you and super hati-hati crafted you. 

For you created my inmost being;
    you knit me together in my mother’s womb.
I praise you because I am fearfully and wonderfully made;
    your works are wonderful,
    I know that full well.
(Psalm 139:13-14)



ps: 9 hari lalu saya baru menginjak 23 tahun. :"D dua-puluh-tiga #nyehehehe i feel so loved, thank you buat semua wishesenya, buat semua doanya, buat semua kado dan surprisesnya, how I thank God of each one of you, temen-temen kantor, temen-temen FIRE Karawaci, temen-temen Youth Senayan City :") i love you all so much.

*currently listening to heart of worship*

08 October 2014

6 to 23

6 hari menuju 23. Tua? Well, hanya beranjak sedikit lebih dewasa tepatnya. Si ini menikah, si itu menikah, si sana menikah, si situ menikah, dan saya masih...... NYEHEHEHEHE #kenapasihselalumelencengketopikini hmm.. when it comes to this topic, meski hampir selalu habis dihina-hina sama temen-temen yang udah berstatus 'double', i just simply remind myself of what once the prophet told me, 'as she waits on you, she may have the person she desires to have'. ok, back to topic. Hm, biasanya I made a birthday list that i wish for, tapi entah mengapa tahun ini, mm seperti gak punya wish yang muluk-muluk. 

Kemarin pas doa pengerja di Gandaria, i just pray to God to bring me back to the track. Bring me back to the Presence of God where i'll find everything i need. Hm, bisa dibilang kalau... beberapa minggu (atau bahkan bulan) belakangan ini i'm in the position where i maybe, too comfort with anything, too 'bodo-amet' with everything so i don't find any urgency to seek for God, to look for Him. Pernah gak sih ada di situasi begini? Bingung sih jelasinnya, tapi yaaa kira-kira begitu. 

I just pray to God that this birthday, He will drag me back into His loving arms karena saya sudah lelah berlari-lari sendirian kesana kemari. I just long for something He truly says to me in my 23 ini. Biasanya kan kalau masa-masa ulangtahun bakalan 'dapetin' nih Tuhan mau bilang apa, Tuhan kasih pesan apa untuk throughout the year, and i just long for that kind of thing.

So yeah, i'm excited yet so nervous memasuki tahun 23, alias juga tahun 5775 yang berarti tahun double grace tapi juga tahun goncangan-goncangan makin dahsyat which is always make me wondering 'tahun lalu yang gak diremind terus tentang goncangan makin dahsyat aja menurut gwe udah dahsyat itu goncangan, apalagi tahun kedepan'. nyehehehe but well, as long as God with me, whom shall I fear? Iyakan?

*currently listening to spontaneous worship by bethel church*

22 September 2014

Facts about Me

I know I should do this on Instagram (or facebook) and I did. But in the middle of my deadlines plus sakit kepala akibat kemaren kehujanan pas mau ke wedding temen, so here I am.. Mencari sedikit hiburan dengan writing (again but different plus additional) facts about me, it's so fun!

Before I start it, kemaren gwe baru attended 2 weddings of my close friends... Kenapa dari 365 hari dalam setahun mereka harus milih hari dan tanggal dan jam yang sama. Yang membuat gwe harus keluar duluan pas makan-makan di wedding pertama dan nyampe di wedding kedua setelah makanannya ludes....... dan berakhir di burger king jam 11.30 malam, kelaparan, sendiri. But anyway, i'm so happy for both of them, satu temen SMA, satu temen kuliah :") Congratulation July Sianetta dan Janice Gunawan!

Let's start my 20 facts:
1. I'm a first born in Family, that's the reason i have (or had) my choleric temperament i guess.
2. I used to be a choleric sanguine, but i don't know why, it changed to melancholic phlegmatic according to last personality test.
3. I am an observer, i can somehow know what happened between x and y, i know someone is not in good mood while actually they don't show it in publicly. I also sometimes know x likes y just because the stare of their eyes. You may say, i can read eyes-gazing. #HOHO
4. I love to read, i used to read 'til 3 am but then comes the media named instagram. But i do still read, sometimes.
5. I love to write, and actually i figured out this passion after my broke up at high school, and i'm so grateful for it because i finally know what my passion is.
6. People who not know me well might say i'm so jutek and nyebelin (though they do not know me yet) 'til they know me, they end up with saying the reverse version.
7. As i grow up, i learn to let things go, i learn that some people meant to be there and some not. I learn that in seasons of life, people come and go. But it's okay, they were (or are) there for a reason, and just be thankful for it.
8. I cry a lot. I cry when i'm sad, i cry when i'm mad, i cry when i'm happy, i cry when i'm sick, i cry A LOT.
9. I'm an extrovert person, but most of the times i prefer lock my self in my bedroom and just have ME time in doing nothing or go to bookstore alone. Well, actually i'm still figuring out whether i'm an introvert or extrovert one. HEHE
10. I have tons of friend but little of best friend, so little 'til i can count by my fingers. 
11. 'Lo bahagia gak sih sama hidup lo?' is the strangest question that ever asked to me, and I.. didn't answer that question that time because.. well..... what is the concrete measure of happiness?
12. 'Selama hidup kamu, apa yang paling kamu sesalin?' is the strangest question number 2 that ever asked to me and i answered.... nothing. Because after years i've realized that everything happens for a reason and all things work together for my good :)
13. Since i was a 'lil girl, i've longed for an older sister who i can talk with about anything. And as time goes by, many girls came to my life and gladly i can say, they're my sister. Some left, but it's okay. #backtonumber7
14. My favorite song is 'you are my hiding place by selah'. When i'm overwhelmed by all things, i listen to this song, and i cry :") my weird way to relieve feelings.
15. Have i told you, i'm an overthinker person?
16. I have 'short-term-memory' i guess. I'm easily forget something (even the important ones like curhatan orang-orang) sampai pas mereka cerita 'inget gak sih gwe pernah cerita tentang blablablabla' dan gwe cuma bisa geleng-geleng. 
17. I don't like routines things, but sometimes i also don't have enough courage to make something new neither.
18. People often say i'm a labil person. And yes i am. I'm in my most labil moment when it comes to shopping time. 
19. I love to meet new people, i like to make new friendship with people but i think i don't have the skill in maintaining friends but when it comes to best friend, we can spend months without talking to each other but when we meet, it's like 24 hours a day were not enough.
20. I love doing this stuff! It's a fun way to explore yourself, knowing who are you in unique way, and i spent 30 minutes to make these 20 list.

HAHAHA i'm done! It's much longer that what i posted on instagram, and btw, kak theresia tagged me to do 'The Reader's challenge: quickly list 10 books that have stayed with u in some way' and here they are:

1. Bible (should i mention why?)
2. Sacred singleness by Leslie Ludy
3. I kissed dating goodbye by Joshua Harris
4. When God says YES by Julia Loren
5. How to hear from God by Joyce Meyer
6. Blessed highly favored by McKinney Hammond
7. Beautiful things happen when a woman trusts God by Sheila Walsh
8. Love your life by Victoria Osteen
9. Novel Zoom by Rina Suryakusuma
10. All novel written by Agnes Jessica

now currently listening to: indah pada waktu-Nya by edward chen (laptopnya temen sebelah yang lagi nyalain lagu)

10 September 2014

'Where can I go from Your Spirit?'

This sentence popped up in my heart when we had prayer meeting at my church last night, dan berhasil bikin gwe mewek. Because of some reasons, days before gwe berpikir gwe akan menyerah dan mundur dari pelayanan. Gwe akan mundur from all church-things. Dan actually gwe udah gak pengen dateng that prayer meeting, tapi akhirnya gwe memutuskan untuk dateng dan bilang sama Tuhan, 'Tuhan, speak to me tonight..'

Pas lagi praise and worship, His Presence was so strong dan out of nowhere, Tuhan kayak spoke gently through my heart 'where can you go from My Spirit?'. Shocked, yes. Makin shock ketika Pst. Andy pas diatas panggung ngomong begini... 'Kalau mau mundur, itu maunya Tuhan atau maunya kamu?' Sepanjang He shared things, gwe cuma bisa banjir. He knows nothing about i'm going to give up yet He shared that thing. 

Selesai prayer meeting, one of my best friend came to him and told him to pray for me. Another mewek moment I had.. Dan malam itu, I know God really spoke to me. 

Where can you go from My Spirit, dear?

Pagi ini gwe buka facebook dan gwe liat link video tentang anak kecil lucu lagi ceritain kisah Yunus. Temen gwe yang ngepost mungkin cuma ngepost karena lucu, dan pas gwe nonton... somehow it touched my heart... Kisah Yunus inget? Dia berusaha kabur dari Tuhan, dia naik kapal yang lain, dia ngumpet di dek kapal dan berpikir mungkin Tuhan gak bisa catch dia. But you know, Tuhan nemuin dia, even ketika dia dibuang ke laut dan masuk perut ikan, it much deeper than dek kapal, bahkan bisa dibilang udah di dasar laut, tapi Tuhan tetep denger doa dia, tetep nemuin dia. What caught my heart through this story is.... Tuhan mau nunjukin ke Yunus, ampe dia nyasar di perut ikan aja tuh Tuhan bisa lihat dan bisa catch him. 

Mau ngumpet kemana sih dari Tuhan? Mau kabur sampe kemana dari prosesnya Tuhan? Where can you go from His Spirit? :"""""

ps: currently listening to this song, repeat and repeat again.'sekalipun kuberjalan dalam lembah kekelaman, tak akan gentar ku melangkah s'bab Engkau besertaku..'


This entry was posted in

05 September 2014

Safe vs Secure

"No one assure walking as Christian will be a safe journey to go, but it surely SECURE because God is within you." 

Seperti Daud yang berani untuk nantangin Goliat, it's not a safe decision, it's a suicide decision for most of all the people but not for David. It's not safe, but David felt SECURE in God because he knows God is fighting for him.

1 Samuel 17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Seperti kisah Gideon melawan musuhnya hanya dengan 300 tentara, seperti kisah Yusuf untuk beranjak mencapai janji yang Tuhan kasih buat dia, seperti kisah Musa yang disuruh ngadep Firaun untuk bawa Israel pergi, seperti kisah Yosua merebut tanah kanaan dan seperti banyak lainnya kasus di Alkitab yang kelihatannya riskan dan gak aman, tapi cuma satu kesimpulannya yang sama yang dilakukan oleh semua tokoh tersebut, they just have the fully obedience and be secure in God because they all know God is with them.

Is God telling you something to do, something to say, somewhere to go which seems not safe for you, which seems illogical for you? What will we choose? Safety? or Secureness in God? If we're looking for safety, we might end up pleasing people, pleasing ourselves, pleasing our ego, pleasing our comfort zone. But if you choose secure, you will not care about what people think and say as long as you just want to obey what God tells you.

ps: currently listening to 'the more I seek You' by Steffany Frizzel

25 August 2014

Being a Light

I think one of many reasons we need a spiritual mentor is because they can see the potential that God has given to us even when we feel we can do nothing. Well, my kakak rohani last week gave me amandemen yang gak bisa dilawan.. fyi, ay selalu gak bisa ngelak kalau dia yang sudah bertitah... #miripTuhanyaaa

Dan titahnya adalah...... gwe disuruh sharing di Junior Teens Service! JENGJENG. Bagaikan petir di siang hari... I'm typical cewek yang kalau disuruh ngomong di depan cuma ada 2 pilihannya.. 
1. Kecepetan ngomongnya kayak kereta.
2. Saking groginya kebanyakan eeee dan suka blank mau ngomong apa.
#padahalgwelulusankomunikasi #koqbikinmalu #muchbetterdibelakanglayar

Yeah jadi intinya gwe harus sharing di depan well, gak seberapa banyak sih, cuma 20an orang.. tapi bagi gwe, mau 10 atau 20 tetep aja horor karena.. itu kan ibadah minggu! What if sharing gwe berantakan? what if sharing gwe gak seru? kan kasian mereka udah dateng ibadah trus got nothing.. dan berbagai what ifs lainnya. 

I was given the tema adalah 'being a light', iya simpel sih.. iya, lumayan bosen sih... tapi karena udah sering dibahas itu yang bikin makin grogi! and how to share this with bocah-bocah usia SMP-SMA begitu? #feelingold. Singkat cerita, hari berganti hari, i prepared the powerpoint needed and the scheme what should i share and say. Lalu sabtu malamnya gwe gak bisa tidur dan malah kebangun dengan salah bantal dan leher yang gak bisa nengok --" dan untung pas sorenya mau sharing, lehernya tiba-tiba so much better.. :") HAHAHA pas lagi praise and worshipnya gwe cuma bilang sama Tuhan... 'pokoknya Tuhan yang tanggung jawab ya, Tuhan yang ijinin ini terjadi then You should lead me....'. Then, PRAISE GOD! all was well.... semua berjalan dengan lancar :") anak-anaknya responsif abis! Yang suka nyaotin bener-bener nyaotin (which is good karena artinya mereka menyimak), dan ada yang bener-bener sepanjang around 30 menit cuma mandangin muka gwe dengan penuh serius dan super tegang........ and this girl yang bikin fokus gwe selalu kembali pas yang lain udah ngalur ngidul nyaotin becanda. hihi :p

The message i delivered was so simple, 
1. How to be a light? 
- First we have to always connected with God, just like a lamp yang biar bisa nyala harus nyambung terus sama listrik. Gimana caranya? Surely with read His Words, daily. 
- Then we have to speak no evil, hear no evil, see no evil, because it just simply we are what we repeatedly do. If we say bad things and do bad things and consume negative things then we'll end up just like that. 
- And the last thing is we have to be fruitful, how can people see we are light if we're not bear fruit (kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri).
2. And why we have to be a light? 
- Because light guides path (for others to encounter God) kayak mercusuar yang jadi tiang sumber cahaya dimana kapal-kapal gak bakal nabrak batu karang dan bisa nemuin jalan pulang, begitu pula kita yang jadi terang so people will come to God and 'going home'.
- And Light represents the Source, which is kita melambangkan Tuhan kita :") Seperti PLN yang bakal dihina dan dimaki kalau mati lampu terus, maka Tuhan akan tidak dipermuliakan ketika kita 'mati' alias gak jadi terang di sekitar kita. So, kita mau mempermuliakan Tuhan gak? Kalau mau, then shine!

And in the last minute, i showed them satu video clip judulnya Unlike Christ, di video in, berdasarkan riset yang mereka lakukan (dan bahkan gwe coba sendiri), orang-orang Kristen koq malah..... tukang marah, palsu, jahat, gak kudus dan banyak hal lainnya.

 

Through this short clip, i just want to remind the kids and myself to.. hey, let's come back to our identity, to be a light. Jangan lagi jadi orang Kristen yang malah gak represent Tuhan dan Kasih.

What so amazing about 'give sharing in public' is, selama kita sharing, kita bukan cuma ngomong sama yang dengerin, terlebih kita kayak ngomong sama diri sendiri, tiba-tiba sentences by sentences keluar dari mulut kita yang kita tahu, itu juga buat diri kita sendiri. Tiba-tiba satu demi satu revelation muncul di bibir yang kita tahu banget Tuhan lagi ngingetin kita juga. So, it's not me being a blessing for them, but it's me who being blessed. And that's the power of Word, blessed to be a blessing.



ps: no, i'm not telling this to brag about myself, it's just i want to write my very first time experience in this 'thing' and just to remind myself that God is good. And to you kakak (in case you're reading this), thank you for (always) believe in me even when i doubt myself a lot :)

Ilalang vs Gandum

"Liat hidupnya si itu, dia hidup seneng-seneng, percaya Tuhan aja enggak, kerjaannya cuma main cewek, ngebut-ngebutan, clubbing, kuliah cuma abisin duit.... Tapi hidupnya berlimpah ruah, kaya raya, tiap bulan liburan ke luar negeri, sementara gwe.... Ikut Tuhan, pelayanan, setia, tapi bayar uang kuliah aja harus mati-matian.."

Pernahkah kalian sepintas berpikir begini? Buat apa sih setia sama Tuhan toh temen sebelah kita hidupnya gak segitunya buat Tuhan, bahkan mungkin ada yang gak percaya sama Tuhan, tapi keliatan bahagia.. Hidupnya penuh harta dan sejenisnya. Pernah gak sih? Once in a lifetime pasti kita pernah berpikir seperti itu. I was. 

Kemarin di Youth gwe kedatengan Jose Carol... dan dia kotbahin sedikit tentang gandum dan ilalang. Let's check it out di Matius 13:24-30

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.

Ilalang melambangkan those who don't believe in God dan gandum melambangkan orang yang percaya sama Tuhan dan melakukan FirmanNya. From those verses, what Jose Carol taught us yesterday adalah:

1. Ilalang dan gandum itu tumbuh bersama. Ketika Tuhan kasih hujan, bukan cuma hujan buat gandum, tapi ilalang juga kena air hujannya.Ketika Tuhan memberkati anak-anakNya, secara otomatis, yang lain juga akan kecipratan berkat dari Tuhan.
2. Tuhan membiarkan gandum dan ilalang itu tumbuh bersama? Why? Karena kalau masih muda, gak keliatan perbedaan yang mencolok antara ilalang dan gandum. So it's like, orang yang keliatannya 'gandum' belom tentu gandum dan orang yang keliatannya 'ilalang' belom tentu ilalang. Do you get what its mean? 
3. Pada waktunya menuai, baru ketahuan mana yang ilalang dan gandum. Dan para ilalang akan dicabut duluan untuk dibuang dan dibakar, dan gandum akan masuk dalam lumbungNya. Alias, pada akhirnya akan dipisahkan ilalang dan gandum. Bagi para gandum, akan masuk dalam lumbungNya alias kerajaanNya..

Through this simple message and revelation, what i got is... Bertahanlah dan tetaplah setia. Meskipun yeah, melelahkan kadang. Tapi reward besar menanti kita di depan sana. Mungkin sekarang masih gak ngerti, masih gak keliatan apa sih bedanya kita dan mereka, masih gak ngeh apa sih maunya Tuhan, but.. heyho.. Mari tetap setia dan tetap berbuah supaya kita jadi gandum yang nantinya akan masuk dalam lumbung-lumbungnya Tuhan. :")

ps: *currently listening to we dance - bethel (again)*
Finally ready now to close my eyes and just believe that you won’t lead me where you don’t go..

11 August 2014

The disbelief.


Your disbelief menutup pintu Surga untuk kamu. This sentence came out from a preacher di retreat khusus wanita beberapa hari lalu yang gwe ikutin (untuk point-point lain yang gwe dapet, i'll post later), but now i'm gonna post this.

Ketidakpercayaan Anda membuat surga tertutup bagi Anda. Then i suddenly remembered one of the best movie ever, Narnia. For those who watch it, inget gak sih Narnia pertama, the only way to enter dunia Narnia yang ada dalam lemari itu cuma satu, believe. When first Lucy believed, dia dengan mudahnya keluar masuk Narnia while her older siblings gak bisa masuk karena mereka gak percaya. 

It looks like what the preacher said, ketika kita gak percaya sama Tuhan, ya jelaslah surga tertutup, wong kita gak percaya. How can something has power if we don't even believe in it. 

Beralih ke Narnia (berapa ya gwe lupa), yang cuplikan filmnya ada di gambar diatas. When Lucy grows older, banyak obstacles yang membuat dia dan saudaranya (yang akhirnya percaya Narnia) 'lupa' dan bahkan 'gak percaya' lagi sama Narnia dan si singa, Aslan itu. Then those words that came out from Aslan agak mengetuk hati sih..

I knew it was you the whole time, I knew it..
But the others didn't believe in me..
And why would that stop you from coming to me?

Jleb. Yes, first, do you really believe in Him? When you do, it means you believe in all His plans, A-L-L. When you do, it means you believe in all the ups and downs you're facing, you believe. And the most important when you grow 'older', when your surroundings doubt you, when they doubt Him, when everything seems doubting, will you still chase after Him? Or those things stop you from chasing Him?

:)

Oh ya dan satu hal lagi, retreat ini happened through literature ministry only.. Most of the girls yang dateng cuma tau dari blognya si ini, blognya si itu, and mostly kesaksian yang mereka ceritain started from 'iya nih, pas aku lagi down/broken hearted, dll, terus aku baca blognya si ini, si itu terus kayak merasa diberkati dan blablablabla'. What i got is.... Keren banget efek dari media satu ini.. So for you who write, come on... Kita gak akan tau how God uses you to be a blessing for much people by your writings :") Keep write, keep share the goodness of the Lord <3 ahey="" p="">
ps: banyak hal yang i got from RetreatPearl.. gonna post those things later. I post this one because randomly pas Ko Gideon (the preacher) kotbah itu, gwe keingetnya langsung Narnia, terus pas buka tumblr malemnya, found this picture that shows all.

05 August 2014

#EXPANDEDCAMP

I don't even know how to start this post.. hm, it's gonna be quite long and maybe i'm gonna post this in Q&A typical to make me easy to tell hihi.. 

1. How was it?
It's AWESOME! 239 young people excited for Jesus dan bahkan di malam kedua, we started ppw night telat, jam 10 malam baru mulai and those teens and youth masih semangat loncat sana sini padahal the whole day abs main outdoor games 6 jam. The Presence of God was so strong even topik-topik kotbahnya ada beberapa yang melenceng dari what supposed to be shared in my opinion. Cuma bisa amazed what God has done through expanded camp.

2. What did you learn from this camp?
Above all, I learnt about FAITH. Faith that God who made this will be with us until the completion. Banyak hal yang terjadi di proses dari awal ide sampai akhir terselenggara yang sometimes bikin worry, as i said before, ada malam-malam dimana gwe nangis cuma bisa berserah sama Tuhan karena fear overwhelmed me. Tapi pada akhirnya, I see that God really be with us, dengan persiapan yang minim, tapi Tuhan yang menjadikannya sempurna. Banyak isu-isu miring yang bilang bakal kerusuhan lah, macet 9 jam lah, tapi semua itu gak kita lalui, semuanya Tuhan bikin aman.

Then I learnt about CAPACITY, being expanded bukan hanya sekedar dikasih kepercayaan yang besar sama Tuhan, tapi Tuhan tau kapasitas setiap kita, Tuhan tau batesannya sampai mana kita sanggup, kapan kita udah gak sanggup. Actually di awal, gwe sama my partner bikin target this camp untuk 350 orang, tapi ternyata Tuhan percayain 250 'saja' dan i'm so grateful Tuhan 'cuma' kasih segitu. Karena kalau Tuhan kasih beneran 350, kita gak punya enough mentor buat para peserta dan kita pasti keteteran. Dengan 250, semua peserta dapet mentor yang bisa guide mereka along the way.

I also learnt that, greatest feeling comes not from finding toilet when you're kebelet, but to be the VESSELS that God uses for this generation. Gwe, yang bukan siapa-siapa dan belom jadi apa-apa, God chose me from out of nowhere buat jadi ketua retreat, buat lead around 50 panitia dan dipercayain 250 peserta. Apa namanya kalau bukan kasih karunia? It made me burst into tears ngeliat anak-anak youth and teens semuanya super semangat di retreat kemarin ini dan bahkan days after, kebaktian JTC full pack semuanya, dan youth kemungkinan sangat besar sabtu depan juga akan ramai. It's super awesome how God works through you. :")

3. What is the thing you grateful for especially in this camp?
The TEAM! I couldn't ask for better team than them. Meski semuanya super sibuk karena kegiatan kerja dan kuliah masing-masing, meski mereka sense of urgency nya juga telat (H-7 baru pada kalang kabut cari ini itu), meskipun kita semua lack of experiences and jam terbang) tapi WE MADE IT guys! Anak-anak perlengkapan yang bangun paling pagi dan tidur paling subuh buat angkut-angkut barang beresin ini itu, anak-anak MC merangkup PPW yang suaranya abis di hari kedua malam saking seringnya teriak-teriak mulu, anak-anak acara dan para mentor, semuanya..... So proud!

Gambar 1: Perlengkapan crew!
Gambar 2: Tim advance at 1 am
Gambar 3: Peserta seru main human caterpillar
Gambar 4: Yopi, one of the best perlengkapan crew yang selalu put the smile on his face
Gambar 5: Tim ppw!
Gambar 6: My partner these past few months
Gambar 7: My awesome chief of creative division
Gambar 8: Para MC yang baterenya luar biasa
Gambar 9: PPW night, started at 10 pm but all of us still at very hype.

4. Pengalaman paling berkesan sepanjang retreat?
Duh.. susah jawabnya... agak banyak.. hihi.. 
Pertama, waktu ketiduran di hari kedua pagi! Bayangin, gwe, satu ketua retreat, satu ketua youth dan satu ketua acara, kita sekamar dan bisa-bisanya semua ketiduran dan baru bangun jam 7.30! Padahal acara dimulai dari 5.30!! HOAAAHHAHAHAHA! Bangun-bangun semua pada shock, lucunya gak ada yang cariin kita di kamar karena mereka pikir kita lagi sibuk urusin apa di tempat lain, taunya kita semua ketiduran! hehehehehe..

Kedua, waktu mau pulang, info yang kita dapet ternyata beda dari kenyataan, yang awalnya kita rencanain pulang jam 3 karena katanya one way turun, eh jam 3 malah ditutup one way naik, jadinya MA-CET TO-TAL! Kita akhirnya balik lagi ke hotel dan baru turun ke Jakarta jam 9 malam saat one way turun! AMAZING! Segala perasaan campur aduk disana..... Deg-degan karena beberapa orangtua komplain, agak ngeri karena beberapa ada yang udah mulai sakit, seneng karena banyaaak banget anak-anak yang malah semangat dan minta pengen nginep lagi, stress ngurusin makan malam dadakan, duh campur aduk. Tapi maybe that's the best choice dari Tuhan jadi gak perlu kejebak macet di jalan, kita turun ke Jakarta jam 9.20an dan sampai di senci jam 12 malam. 

Ketiga, waktu pertama kali para peserta nyampe yasmin hotel, bayangin..... tiba-tiba konslet dan keluar api di aula!! Akibat muatan di panggung terlalu banyak kayaknya jadi gak sanggup dan konslet terus kebakar yang lumayan mm menurut gwe, parah. Dan gwe cuma bisa bengong liatin yang lain heboh matiin apinya..... But still, God is good! Semua berjalan dengan baik dan above all, penyertaan Yuhan dahsyat banget.. :") And that's the most memorable moment we have ever experienced..

ps: masih pada semangat upload foto dengan hashtag #expandedcamp di IG! Wanna find out more? Go stalk yourself! :D


23 July 2014

.. according to His purpose.

6 hari menuju #expandedcamp dan sayaaaaaaaaaaaaaaa.... excited, deg-degan, gak sabar, dan banyak perasaan campur aduk lainnya. Things get crazier, semua bidang mendadak sibuk (meskipun mereka sense of urgency nya agak telat, tapi cukup happy liat mereka lagi pada sibuk ngurusin ini itu hari-hari ini) hehe :'p

Ada satu malam dimana gwe sangat streeees super apalagi abis baca berita dan nonton video tentang satu capres yang kesannya ngotot banget untuk jadi presiden dan mendadak gwe worry.. apa yang akan terjadi sama Expanded Camp kalau tiba-tiba ada kerusuhan? Bakal orangtua meskipun mereka udah bayar tetep gak ijinin anak-anaknya ikut karena camp ini a week after keputusan presiden.. *ENIWEI CONGRATS MISTER JOKOWOW and MISTER JE-KA.. finally!* oke back to topic, malam itu asli saya stressnya sampai mau nangis ngebayangin kalau kenapa-napa..... but then i remembered one verse yang sempat jadi favorit saya beberapa bulan silam, saking favoritnya gwe jadiin bio di twitter gwe, ayatnya says begini..

'She will have no fear of bad news; her heart is steadfast, trusting in the Lord.' (Psalm 112:7)  

Baik yaaa Tuhan itu? He reminds me of this verse dan saya menyerah dengan berkata dalam hati 'yasudah ini acaranya Tuhan, His plans not mine.' lalu saya memilih untuk tidur sajaah.... :D Meskipun masih gak tau what would happen in the next few days, but i believe all things happen work for good. 

Ngomong-ngomong soal work for good, beberapa hari lalu ketua youth aye share di komsel dan dia share tentang dia lagi diingetin sama Tuhan beberapa hari ini tentang Roma 8:28, bahwa all things work together for good for the good of those who love Him and have been called according to His purpose. Dan selagi dia share tentang roma 8:28 itu, gwe kayak dapet insight baru....

Coba diulang ayatnya... ada 2 esensi penting yang 'menjadi syarat' untuk all things happen work for good. 
1. Garis bawahi who love Him.
2. Yang paling penting, according to His purpose.

Banyak anak Tuhan yang ingetnya cuma nomor satu, so when bad things happen, people and sometimes us cuma ngomel-ngomel sama Tuhan dan ngeluh 'Tuhan... kenapa ini terjadi? gwe udah pelayanan dari minggu sampe minggu, gwe ke gereja 5x seminggu, gwe nyumbang sana-sini, kenapa Tuhan biarin keluarga gwe hancur, kenapa Tuhan biarin pekerjaan gwe berantakan, kenapa Tuhan biarin masa depan gwe berantakan?'

Orang-orang yang ngomong kayak gini ke Tuhan, mereka lupa kalau Roma 8:28 bukan cuma tentang 'karena kamu sudah mengasihi Tuhan, maka Tuhan akan buat segala sesuatunya indah', bukan cuma tentang itu. You forgot the most essential thing, yaitu according to His purpose. Sesuai rencanaNya! Bukan rencana kamu, bukan rencana keluarga kamu, bukan. Tapi rencana dan rancangannya Tuhan dan garis bawahi bahwa rencana dan rancangan Dia memang kadang berbeda sama apa yang kita mau tapi again, garis bawahi kalau rencana dan rancangan Dia selalu mendatangkan damai sejahtera dan bukan kecelakaan.

So ketika bad things happen to you and me yang (kita pikir) kita sudah cinta Tuhan enough, please remind yourself that ..according to His purpose. Ya berarti ada rencana Tuhan di balik yang sedang terjadi, tapi ingat rencana Dia bagus koq, much better than ours. Hanya saja kita butuh lebih sedikit bersabar dan belajar taat aja sama apa yang Tuhan ijinkan terjadi.
   
Have i told you kalau dari awal tahun, i got this verse.. Pas di kebaktian akhir tahun di Semarang, the preacher kayak bilang, bawa sesuatu yang bakal kalian pegang sebagai prophetic signs di tahun mendatang, and i clearly remembered gwe keluar, liat-liat apa yang bisa gwe beli and i chose untuk beli gelang dan di gelang itu tertulis roma 8:28 dan lalu gwe pakai itu as my prophetic sign. 

Lucunya, pas masuk ke kantor after itu, kantor gwe (yang adalah gereja) punya ayat deklarasi sepanjang tahun 2014, yaitu Roma 8 ini... termasuk ayat 28nya. Shock sekaligus terheran-heran sama Tuhan, koq bisa pas ya?? :"D then, banyak hal yang terjadi di 2014 ini, dari yang masuk plan sampai enggak, but i know all things happen for good of those who love Him dan according to His purpose. 

Sama pula dengan retreat ini, even banyak konflik yang terjadi i know all things work for good.
Even mungkin target peserta yang awalnya 350 cuma kekumpul 250 juga i know it's for good.
Karena dengan peserta 350, mentornya gak bakal cukup untuk handle semuanya, 
and i know Tuhan maunya berarti yaa cukup 250 tapi ke handle semuanya.

Jadi pas lain kali baca ayat ini, baca ampe abis ya.. dan inget, bukan cuma for those who love Him, tapi juga according to His purpose! :")

*currently listening to We Dance - Steffany Frizzell Gretzinger & Bethel Music*

12 July 2014

Ngalur-ngidul

Saya rindu menulis, menulis yang bukan sekedar menulis. Tapi menulis yang datang dari dalam hati. Sekarang, hampir setiap hari saya menulis, memang sebagian besar masih mengalir dari dalam hati. Tapi sudah jarang yang mengalir dari hati melalui perenungan. Saya rindu bergegas membuka laptop ketika sampai rumah dan meluncur menuangkan emosi, perasaan dan perenungan melalui tulisan.

Saya rindu membaca, saya rindu waktu-waktu luang di tengah malam di mana saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam membaca rentetan huruf yang berdempetan itu. Sekarang saya membaca, namun lebih banyak membaca pekerjaan semata.

Saya rindu meluangkan waktu untuk bertanya 'hai, apa kabar?' kepada seorang teman, kepada beberapa teman dekat. Sekarang mendadak plegmatis saya meningkat begitu tinggi. Mungkin berlebihannya, saya sedang agak... tidak ingin mengetahui kisah hidup orang lain terlalu banyak dan sebaliknya, saya sedang terlalu cuek untuk bercerita tentang kehidupan saya.

Pernah dengar istilah 'if they care enough to you, they will be there no matter what.' Dulu saya ada di posisi korban, dimana saya merasa sangat benar, jika kamu peduli, kamu akan SE-LA-LU ada kalau saya cari, saat itu juga. Sekarang, bisa dibilang saya ada di posisi tersangka. Ternyata untuk menjadi 'selalu ada' untuk orang lain itu berat. Apalagi jika kamu punya segudang pekerjaan untuk diselesaikan, segudang pikiran yang harus dibenarkan dan berentetan masalah berbenturan ego dengan beberapa orang lain yang harus diluruskan.

Beberapa waktu lalu saya kembali catch up dengan seorang teman dekat yang sudah lama tak bersua. Biasa saya akan update kisah hidup saya belakangan, kesibukkan yang saya alami, kekesalan yang saya pendam dan semuanya. Namun kemarin itu saya hanya bisa berkata 'males ah, kebanyakan...' dan kami berakhir menghabiskan waktu dengan makan dan haha hihi tak karuan. 

Saya rindu menghabiskan waktu di atas ranjang malam hari, memikirkan apa yang hari itu sudah saya lakukan. Memikirkan bagaimana baiknya Tuhan itu. Namun hari-hari ini saya lebih sering tertidur pulas dengan lampu masih menyala, hape masih tergeletak dan kasur yang masih terbentang rapi alias saya ketiduran. 

Yeah. Kadang saya rindu masa-masa saya menganggur dan dapat melakukan berbagai hal yang saya pikir baik untuk dilakukan. Namun jika saya kaji ulang.. hey, itu namanya saya tidak bertumbuh donk kalau kerjaan saya hanya makan-tidur-nonton. Kalau saya punya banyak waktu menganggur, itu namanya hidup saya tidak produktif toh? 

Memang selalu ada hal-hal yang bisa disyukuri meski semua terlihat butek. Teman-teman yang sabar mengerti keadaanmu, makanan enak yang selalu ada jika kamu beruntung (seperti soto daging pagi ini), dan juga rekan-rekan kerja yang menamai dirinya 'cewe kece tanpa pian' yang berhasil menjadi teman haha-hihi. Ya, selalu ada koq hal-hal yang bisa disyukuri.

*btw, update.. my baby was born... namanya Satu Hari Satu, and yes... it's a book! hihi.. we worked in team sih, just so happy aja finally my name was printed as a writer meski bekerja dengan air mata dan emosi. Saatnya menorehkan nama di buku-buku lainnya* (photo courtesy of vania amanda)



*ps: tolong tetap bantu doa retreat EXPANDED yang bakal held on 29 - 31 July. Pikiran dan perasaan saya mulai hampir terkuras untuk ini :") (currently listening to Broken Vessels by Hillsong)

30 June 2014

Tentang Sepi

Kadang, ada baiknya merasa sepi, merasa sendiri. Banyak orang berusaha menepis rasa itu dengan penolakan, dengan sanggahan dan melakukan beribu cara agar rasa itu tidak terkuak ke permukaan. Beberapa hari lalu, gwe dan dua teman dekat gwe terlibat pembicaraan agak serius. Boleh dibilang, rekonsiliasi. Kami bertiga mengutarakan perasaan masing-masing, kesibukan masing-masing yang membuat kami bertiga jarang berkumpul bersama, sekedar mengutarakan keluh kesah karena pekerjaan masing-masing, dan malam itu... akhirnya terkuak segalanya. Di balik semua hal yang diutarakan, ada satu benang merah yang sama yang kami rasakan bersama meski jarak memisahkan, yaitu.. kesendirian. 

Yang satu sedang menjalani masalah keluarga yang cukup pelik, yang lain sedang mengalami proses yang cukup menggelisahkan, yang satu dilanda kesibukan yang luar biasa. Rasa kesendirian itu muncul dengan sendirinya meskipun masing-masing kita dikelilingi teman-teman 'baru' lainnya. Rasa 'harusnya loe bisa ngertiin gwe donk', 'harusnya loe ada temenin gwe pas gwe lagi susah', dan 'harusnya' yang lain diakui sempat terlintas di otak kami, ya.. sebut saja EGO. 

Namun seiring rekonsiliasi berlangsung, satu hal yang disadari... Kadang Tuhan memang mengijinkan rasa kesendirian itu ada untuk mengingatkan kita bahwa, 'Hey, memang kamu hanya bisa bergantung kepadaKu, berharap kepadaKu, bukan kepada dia teman baikmu, bukan kepada dia ayahmu, bukan kepada dia ibumu, bukan kepada dia mentormu, bukan.' 

Pernah mengalami masa-masa seperti ini? Hey, it's okay.. Your beloved best friend named Jesus just want to be looked for by you. Coba, daripada semakin berharap kepada manusia, cobalah bertegur sapa dengan sosok yang sangat ingin bersahabat dengan kamu. Yes, our God long to be found, His desire is to be looked for by us. 

*currently listening to made for worship - planetshakers*

13 June 2014

Expanded!

Have been super super super duper busy these weeks, days dimana lembur sampai jam 11 di kantor, jam 3.30 subuh di kantor orang, days dimana buka path dan instagram aja gak sempet, days dimana gak cuma kerjaan kantor tapi juga load kerja pelayanan yang meningkat drastis. I'm typical productive-days lover, tapi....... berat juga ya cyin kalau tiba-tiba kerjaan menumpuk.. hehehe :D Well, I can sum all of these hecticness with one word, EXPANDED.

Setelah beberapa waktu lalu saya belajar diexpand hatinya, hari-hari ini belajar diexpand kapasitas skill dan manajemen waktu.. gaya beuttt.. I want to share some of my hecticness, di kantor lagi ada project bikin buku which I took part untuk cari narasumber, interview all 25 narasumber, nulis, dan periksa typo-typoan which is... tiring. But yet excited to hear apa kata orang tentang bukunya nanti.. hehe.. Di lain pihak, I'm super busy with ministry.... Let me tell you something... I'm excited for TEENS AND YOUTH CAMP - EXPANDED!!!! Yeeeehaaa!!!!!

Hm, untuk retreat ini, puji Tuhan, amazingly yet takut-takut juga, I'm in charge as hmm leader of retreat ini.. Iya, gwe yang masih cengengesan ini, gak punya skill in organizing retreat (selama ini cuma pernah jadi panitia), gwe yang.. menurut gwe belom layakkkk banget deh buat jadi ketua, tapi dipercayain satu project yang sangaaaat besar ini. Honestly, takut, banget. Banyak what ifs come to my mind, tapi kerennya, Tuhan adaaaa aja cara untuk nenangin dan bilang 'hey, this retreat is Mine'. Kalau udah milikNya Tuhan, ya terserah Tuhan kan bagaimana datengin duitnya, bagaimana datengin jiwa-jiwanya...

Lucunya, pas dulu lagi persiapan ARISE, I experienced it first, ngalamin proses-proses yang berhubungan dengan sesi-sesi ARISE waktu itu, dan sekarang..... ketika mau EXPANDED camp, gwe pun lagi mengalami proses-proses diexpand.. HAHAHAHA. Apa yang diexpand? Hati iya, kesabaran iya, kerendahan hati iya, negative thinking dibabat juga iya, dan yang kerasa banget sih yaa ini, pekerjaan, kepercayaan, dll juga diexpand.. 

What so amazing for me adalah liat penyertaan Tuhan during persiapan ini, dari awal cari-cari tema, akhirnya ketemu benang merahnya (karena yang jadi ketua di retreat ini 2 orang which dapetin hal yang berbeda tapi Tuhan kece, ada benang merahnya yang sama), terus ketemu ayat utamanya in cara yang 'kebetulan', trus liat bagaimana Tuhan menjawab pertanyaan yang baru gwe pikirin malemnya, and besoknya Tuhan jawab dengan cara yang dahsyat.... gwe cuma bisa merinding, saying thanks to God sambil mau nangis :")

Worry may come, panik apalagi... there's moment I rebah di kasur and cried while saying, Tuhan gak bisa handle semua with my power and my ability.... Tuhan yang tolongin. :") But then I believe, retreat punya Tuhan, jiwa-jiwa punya Tuhan, do our best, dan sisanya Tuhan yang atur. I remembered how dulu I ikut retreat youth (yang jadi awal mula gwe aktif di youth), pas publikasi masih gencar-gencarnya.. gwe sama sekali gak mau ikut, kepengen aja gak, but in the last week of publikasinya, tiba-tiba hati gwe ditoel Tuhan dan suddenly gwe pengeeen banget ikut. Lucu ya, very last minute, dan gwe percaya, segampang itu Tuhan datengin jiwa-jiwa..... :")

So, here's a glance about TEENS and YOUTH CAMP - EXPANDED!

Isi retreat ini tercangkum di ayatnya, Efesus 4:23-24 :))
"supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

These are the points of the retreat:
1. Dibaharui di dalam roh dan pikiran 
2. Mengenakan manusia baru menurut kehendak Allah
3. Di dalam kebenaran dan kekudusan

yang terbagi oleh sesi-sesi:
1. Deeper in Christ
2. Identity as a Christian
3. Standing in the gap
4. Pursuing your calling

Sesinya gak akan terus-terusan bareng youth dan teensnya, akan ada yang dipisah biar topiknya bisa dibahas lebih dalam sesuai umur. Pokoknya seriously, it's gonna be awesome #malahpromo hihi. Yuk, mumpung pas lagi libur lebaran... yang gak kemana-mana, yuk daftar! :D SEE YOU THEREE!


30 May 2014

Securely wait.

Pernahkah kalian menunggu sesuatu yang gak kunjung datang, dan kalian mulai bosen, bingung mau ngapain, sampe akhirnya marah-marah menggerutu sendiri because the thing you're waiting for gak muncul-muncul. Sesimpel nunggu busway.... Zaman gwe masih harus bolak balik berputar-putar di Jakarta, busway jadi kendaraan terefektif (bukan terfavorit), karena emank murah, dan cepet (kalo lagi gak jam kerja). Tapi ada beberapa waktu, busway yang ditunggu gak kunjung dateng, asli... 1 menit, 2 menit, 5 menit, bahkan pernah sampe hampir 30 menit bus nya gak muncul. Sesek, panas, berpolusi, semua hal itu bikin emosi luar biasa.

Mari sejenak berpindah imajinasi ke masa ketika kita masih kecil, atau ketika kita menunggu sesuatu yang exciting. Kalau gwe, dulu gwe tipikal yang super excited kalau besoknya mau ngapain sama temen-temen, misalnya hari Senen gwe mau ke waterbom sama temen-temen sekelas, gwe bisa dari hari Minggu kesenengan sendiri, gak bisa tidur, besoknya gwe pagi-pagi gak bisa sarapan karena gwe terlalu seneng (atau norak) buat gak sabaran langsung cabs. But you know, menunggu dari hari Minggu ke Seninnya, gwe menunggu dengan penuh rasa seneng, penuh rasa excitement.

Bandingkan 2 jenis menunggu diatas......
Sama-sama in term of menunggu. Malahan menunggu versi bawah takes time longer daripada sekedar menunggu busway. Tapi menunggu versi bawah lebih menyenangkan daripada menunggu versi atas. Why?

Ditengah kesupersibukan gwe hari ini, tiba-tiba gwe kepikiran tentang ini, menunggu. Lalu gwe memutuskan untuk spend 5 minutes buat meluruskan kusutnya pikiran gwe tentang satu hal ini, menunggu. Apa yang menyebabkan kedua menunggu ini berbeda? Menurut gwe, karena menunggu versi pertama, kita gak dapet waktu yang tepat kapan buswaynya akan datang, beda cerita kalau kita tahu 'oh busnya bakalan dateng jam 7.10', ketika kita tahu waktu exactnya, kita akan merasa lebih, secure. Menunggu versi kedua kita tahu dengan jelas, Senin pagi bakal ke waterbom, jam 9 berangkat dari rumah. As simple as that.

Menunggu yang secure itu ketika kita tahu something we're waiting for memang akan tiba pada waktunya. Menunggu yang secure itu ketika kita tahu pada akhirnya penantian kita akan menyenangkan dan mengasyikan. Menunggu yang secure itu ketika kita secara tidak sadar, tidak menunggu. You know what i mean? Sembari menunggu hari Senin, selama Minggunya kita nonton televisi, jalan-jalan, shopping, dan pada akhirnya *jengjeng* udah hari Senin aja.

Well, if you're enjoying the season of waiting itu, then everything just fine. Dan balik lagi, ketika kita tahu the thing we're waiting for akan tiba tepat pada waktunya, we will wait with secure and excitement. If you're in moment of waiting something, nah sekarang ditantang deh tuh, kira-kira are we still able to wait securely even we don't know the exact time for the promises to happen? :)) But one thing we surely have to know, His Promises will surely come! Nah, sembari menunggu, mending yuk asik doing something good for God, for ourselves, for people around us. Doing something berguna instead of menggerutu dan ngeluh, kayak lagi nunggu busway.... mungkin bisa sambil ngobrol sama orang sebelah, atau baca novel.. then the wait is no longer tiring i guess. Hihi..

ps: post ini udah dibuat berminggu-minggu lalu, lupa dipost aja...

05 May 2014

Sunday updated: Re-charged

I always like Sundays, mungkin lebih tepatnya, i always like going to the Church every Sunday, berharap Tuhan ngomong sesuatu through sermon atau 'hanya' lewat His Presence during the praise and worship. Hari ini, lagi-lagi kotbahnya menusuk...... tau tentang apa? When God is silent, when He says NO, and when He seems too late. 

"Keadaanmu tidak selalu berhubungan dengan perasaan Tuhan terhadap kita". Seringkali ketika kita ngalamin banyak masalah, ngalamin stress, ngalamin musibah, kita berpikir itu karena mungkin kita abis ngelakuin dosa, then Tuhan marah, trus kita dihukum, makanya kita ngalamin masalah/musibah itu. But tonight, the preacher told us kalau, kadang Tuhan biarin duri dalam daging kita tetep ada, bukan sebagai hukuman, tapi emank ada maksud Tuhan disana.

Gwe baru ngeh sama ayat ini pas dibaca bareng-bareng pas kebaktian tadi...

Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat. (2 Korintus 12:7-10)

Intinya, si Paulus berharap Tuhan mencabut duri dalam daging dia, tapi Tuhan bilang 'no', dan Tuhan bilang 'kasih karuniaKu cukup bagimu'. Pernah gak sih, ketemu orang yang udah dahsyat banget sama Tuhan tapi ada satu hal dalam diri dia atau keluarganya yang kayak 'duh sayang banget yaa...'.. Let say, si Asep, dia luar biasa banget, misi kemana-mana, cinta Tuhan banget deh pokoknya, tapi dia divonis sama dokter kena kanker stadium 4. As human, kita mikir 'duh, kenapa Tuhan gak sembuhin aja sih?, dia padahal udah segitunya sama Tuhan...'. We name it as thorn in flesh, but God name it 'My Grace is sufficient for you'. As Paulus said, justru dalam 'kelemahan' itu, kuasa Tuhan sempurna.... Susah masuk di akal logika yaa? :") Intinya, apaaa yang jadi masalah kita, apa yang jadi 'duri' kita, apa yang jadi beban kita..... percayalah kalau Tuhan pakai itu buat jadi saluran kemuliaan Tuhan dinyatakan.........

"Hari-hari kedepan, jangan buka celah untuk kecewa sama Tuhan". Jleb. Ini cukup menampar gwe personally. Fyi, gwe abis mm well boleh dibilang, beberapa waktu lalu sempet kecewa sama Tuhan, sempet ngambek, sempet merasa Tuhan pilih kasih, sempet merasa capeeeeeek sekali. Hm, bisa dibilang, dari semua aspek hidup gwe lagi ditarik kapasitasnya sama Tuhan, lagi digenjot, dipoles. Pekerjaan lagi sibuk-sibuknya, keluarga lagi yaaaaaaaaa begitulah, pelayanan lagi luar biasa :""), hati... lagi diperban (lagi dan lagi). Semuanya yang happen in one time bikin rasanya kayak dipress di oven panas. Abis malam-malam dimana gwe protes dan kesel sama Tuhan, lalu tahu sih, gwe yang salah... tau sih, i should see dari kacamatanya Tuhan dan tau all these things happen for my good. 

Dan tahu tidak, kita itu sebenernya dirancang buat gak boleh jauh-jauh dari Perancang kita. Kayak kalkulator yang pake sinar matahari buat nyala, kalau kita kelamaan jauh dari sinar matahari, then we're dying dan lama-lama beneran mati. Dan gwe sadar, all these busyness belakangan bikin gwe jarang spend time sama Tuhan, udah bolong-bolong mulu baca Alkitabnya, doa malem aja udah ngantuk banget dan males. Dan layaknya kalkulator itu, i'm dying... in the spirit. Bawaannya gak stabil, mau marah-marah mulu, gampang kecewa, gampang emosi, and you know what, itu semua karena gwe lagi jauh dari Source of Energy itu sendiri.

When all these things happen, ayoo buru-buru balik lagi sama Tuhan (i'm talking to myself) :") and, look back and remember betapa selama ini His Grace is really sufficient for us. Look back and see His Goodness di setiap jejak langkah kita. Then the most important thing, look at ourselves, look at our circumstances and be grateful. Beberapa waktu lalu sempet wawancara salah satu founder sebuah sekolah, and she said, her principle of life adalah 'mengucap syukurlah, itu yang membuat langkah kalian lebih ringan'. And yes, that's true.

So, apapun yang lagi kita alamin sekarang... seberat apapun, sama-sama belajar, buat put the Faith in our heart and mind kalau all things happen work for Good, jangan kecewa sama Tuhan hanya karena kita belom ngerti big planNya, dan jangan jauh-jauh dari Tuhan yuk :") as simple as just dengerin lagu rohani, close your eyes and sing it from your own mouth and heart, sesimple itu kita kayak ke re-charged lagi.

*a reminder for me*