10 April 2016

Bagai Rajawali


'ku kan terbang tinggi bagai rajawali
di atas segala persoalan hidupku

dan aku percaya saat ku bersamaNya
tiada yang mustahil bagi Dia..'

As christian, you might know this song or at least ever heard even once. Masih ratusan lagu rohani lainnya bertemakan burung rajawali. Why? Karena banyak hal menarik yang bisa dipelajari lewat burung satu ini. Kegagahannya terbang di atas badai, ketajaman matanya melihat musuh, cara induk rajawali mengajari anaknya untuk terbang. You might googling it for details. Banyaaaak banget yang bisa kita teladani dari seekor burung rajawali. But hey, have you ever thought about this?

Burung rajawali kalau terbang selalu sendirian. Nggak pernah ramai-ramai kayak burung *apa namanya idk* yang mau pindah sarang. Atau kayak bebek yang mau nyebrang aja ngajak se-RT. Nope! An eagle flies alone!

Khususnya bagi temen-temen yang baru dipercayakan hal-hal baru entah di sekolah, kampus, pekerjaan and even di ministry. Pasti ada momen rasanya cuma bisa bersimbah air mata pengen lambaiin tangan dan menyerah. Bukan cuma karena beban dan tanggung jawab yang tiba-tiba bikin pundak kram. Tapi overwhelming lonely feeling yang bikin kita merasa kita sendirian, lonely and desperate.

Satu hari di saat gwe lagi merasa, ini kok kesannya cuma gwe yang lari sendirian, kerja sendirian, orang-orang dimana, gwe ikut kebaktian untuk young and professional. Pendetanya saat itu lagi kotbahin tentang Eagle Principal. Dia bilang, ketika kita merasa sendirian, it's okay. That's how an eagle flies. Justru ketika kita dipercayakan hal-hal yang lebih besar dan kita merasa lonely, somehow itu menandakan kita indeed sedang dibawa 'terbang' ke next level. Kalau kita tetap melihat 'banyak orang' di sekitar kita, itu tandanya kita belum 'terbang.'

So, if it's you, if you feel lonely these days. If you feel like giving up because you think you fight alone, don't. Tuhan lagi mau ngajarin kita to lean only on Him. Gak perlu berharap dan bersandar sama manusia. Don't blame on God, jangan salahin diri sendiri, apalagi salahin temen-temen yang terkesan meninggalkan kita. Don't. It's just another process yang bakal bawa kita lebih 'tinggi' lagi.

Dan selalu ada caranya Tuhan menghibur dan menuntun jalan kita. Percaya deh. I experience it many times. I serve as koordinator acara di youth ministry gereja gwe. And there was moments yang datang ke youth tuh sedikit, nggak lebih dari 40. It happened beberapa minggu dan sejujurnya gwe merasa, kokkkkkkk begini amat Tuhan. I was tired. Rasanya pengen nyerah dan dasar anaknya cengeng, I cried saat itu. Lihat kiri kanan yang mostly pengerja baru, gwe merasa kayak I fought all alone.

Tapi Tuhan selalu punya cara yang amazing buat menghibur, menguatkan dan mengajar anak-anakNya. Hari itu youth kedatangan 2 jemaat baru. Abis kebaktian, kita ngobrol-ngobrol and I was amazed how they ended up di youth. Yang satu, artis, cewek. Dia memang lagi cari komunitas gereja gitu, terus searching di google tentang youth service di hari Sabtu. Siang itu dia udah sampai di salah satu mall di selatan Jakarta yang dia kira ada youth di hari Sabtunya. Sampai sana, tetott.. Youth-nya ada di hari Minggu. So dia cari lagi di google dan nemu di Senayan City, so dia langsung ke senci dan datang ke youth.

Anak baru ke2, cowok. Dia abis ketemu orang di daerah senayan dan numpang ke senci untuk makan. Pas dia lagi makan di foodcourt, dia nguping pembicaraan orang di belakang dia yang bilang 'kalau lo mau ke gereja, ke atas aja, ada gereja.' dan dia iseng ke lantai 9 dan nemu gereja.

I was amazed how God brought people easily to youth. Gwe saat itu tertegur dan terhibur. Tuhan kayak lagi 'puk-puk' in gwe sambil ngajarin kalau 'it's not about your strength or your power, kid. It's all about ME.' Percuma kita berusaha setengah mati pakai usaha dan kekuatan kita untuk mewujudkan sesuatu. Tuhan yang empunya segala sesuatu, all things belong to Him dan Dia akan dengan mudahnya mewujudkan apa yang kita usahain sampai berdarah-darah if He wants.

Oke, ngelantur topiknya.

So the point is, jangan terlarut dalam kesedihan dan kekecewaan if you feel lonely hari-hari ini, apalagi ditambah beban dan tanggung jawab yang berlipat ganda. Because the truth is you don't. Ada Tuhan di sisi kita yang memampukan kita untuk go through everything in this life. Do not give up! That's how Eagle flies!

24 March 2016

World VS Word

Semua anak Tuhan punya kelemahannya tersendiri dan iblis punya berbagai jurus untuk menyerang setiap kepunyaan-Nya, tapi jangan sedih.. Tuhan kita Tuhan yang Maha Kuasa yang dimana setiap jurus apapun akan kalah di bawah kaki Tuhan. But, let me tell you stories about my life yang mungkin bisa jadi kesaksian buat setiap kita.

Saya adalah orang yang mudah digoncangkan melalui pikiran, dalam sekejap di saat saya entah sedang jatuh dalam dosa atau jauh dari Tuhan (dimana dua hal itu biasanya adalah sebab dan akibat), saya akan mudah sekali terserang segala jenis pikiran negatif. Tapi Tuhan tidak pernah tinggal diam dalam mengembalikan saya kepada kebenaran yang sesungguhnya. Tuhan tidak pernah lelah untuk terus mengingatkan saya bahwa yang terpenting adalah apa yang Ia katakan, bukan yang dunia katakan.

World says: ‘I am worthless’
Pikiran ini paling sering menyerang saya, ketika saya sedang jauh dari Tuhan dan saya jatuh dalam dosa, saya akan merasa sungguh tidak berguna. Saya akan merasa percuma semua pelayanan yang pernah saya lalui. Saya akan merasa sangat gagal dan memalukan dan saya akan lari semakin jauh dari Tuhan untuk menghindarkan diri dari-Nya. Suatu kesempatan, ketika saya sedang di Thailand saya berkunjung ke sebuah tempat bernama Gem Factory, disana dijual berbagai jenis permata dalam berbagai bentuk dan ada juga workshop dimana para pengrajinnya sedang dengan sangat teliti mengukir batu-batu permata tersebut menjadi perhiasan yang harganya jutaan dan bahkan lebih tersebut. Usaha yang mereka lakukan tidaklah mudah, diperhatikan dengan seksama, diukir, ditiup, dilas, dilap dan dengan sangat hati-hati diolah sedemikian rupa. Ketika saya sedang asyik melihat cara pembuatannya, tiba-tiba ada suara di hati saya yang berkata dengan lembut, ‘this is how I made you’ dan saya langsung tahu itu Tuhan yang berbicara dan tiba-tiba saya diliputi perasaan dikasihi yang membuat saya ingin menangis.

Word says: ‘You are wonderfully made’
For you created my inmost being; you knit me together in my mother’s womb.
I praise you because I am fearfully and wonderfully made;  
Your works are wonderful, I know that full well.
(Psalm 139:13-14)

Melihat bagaimana hati-hatinya para pengrajin tersebut mengukir batu-batu menjadi perhiasan yang berharga membuat saya menyadari bahwa, kalau pengrajin tersebut saja begitu hati-hati dengan batu tersebut, apalagi Tuhan. Betapa sungguh-sungguh terjadi apa yang dikatakan Daud dalam mazmurnya bahwa Tuhan menenun (knit) setiap kita, dan jika perhiasan tersebut yang dibuat tangan manusia saja harganya luar biasa mahal, apalagi kita yang dibuat oleh tangan Tuhan, tangan yang sama yang membuat pelangi, senja dan aurora, Ia Tuhan yang sama yang menenun kita dan masa depan kita.

World says: ‘I have no talent’
Saya adalah orang yang senang stalking orang lain di dunia sosial media, terlebih di instagram yang memudahkan setiap kita untuk melihat kehidupan orang lain dan tidak jarang rasa ‘ingin menjadi mereka’ pun muncul. Seringkali saya terhenti di account-account instagram para wanita-wanita kece yang multitalented, cantik dan kerjaannya foto di berbagai belahan dunia. Percayalah bahwa di instagram, jenis wanita-wanita ini mudah ditemukan. Kemudian secara tidak sadar saya jadi tidak bersyukur dengan diri saya, saya jadi membandingkan diri saya dengan mereka dan saya ingin menjadi mereka. Ketika kita mulai membandingkan diri kita dengan orang lain, disitulah iblis mulai masuk ke dalam pikiran kita dengan segudang jurus negatifnya bahwa, Tuhan tidak adil.. Mengapa mereka cantik, berbakat dan saya tidak? Mengapa mereka begini dan begitu sedangkan saya tidak?

Word says: ’Everyone has their own gift’
‘For it will be like a man going on a journey, who called his servants and entrusted to them his property. To one he gave five talents, to another two, to another one, to each according to his ability. Then he went away. He who had received the five talents went at once and traded with them, and he made five talents more. So also he who had the two talents made two talents more. But he who had received the one talent went and dug in the ground and hid his master's money..’
(Matthew 25:14-30)

Tuhan memberikan kepada setiap orang talentanya masing-masing, bakatnya masing-masing. Masalahnya adalah, apakah kita mengasah dan menggunakannya? Seringkali dari kita ketika diberi kepercayaan tertentu selalu berpikir bahwa kita tidak bisa, orang lain pasti dapat melakukannya. Tanpa sadar sesungguhnya kita sedang seperti hamba yang diberikan satu talenta yang kemudian menguburkannya di dalam tanah. Perlu dipahami bahwa setiap orang memang diberikan kapasitas talenta yang berbeda sesuai kapasitasnya, respon hati kita akan menentukan tindakan kita. Mungkin ada orang yang memiliki begitu banyak bakat, namun Tuhan sesungguhnya tahu bahwa ia dapat memakai dan mengatasinya, namun ada juga orang yang memiliki begitu banyak bakat sehingga ia menjadi terkenal dan tidak dapat mengatasi dirinya dari jeratan harta, kekuasaan dan kepopuleran yang justru membuat ia jatuh. Tentu Tuhan tidak ingin ini terjadi pada anak-anakNya, maka ketika Ia memberikan talenta kepada setiap kita, Ia memberikannya sesuai kapasitas yang dapat kita tanggung. Bersyukurlah dan asahlah sehingga kita terus berbuah.

World says: ‘God doesn’t care about you’
Suatu ketika saya sedang pulang dari kampus dan bergegas menuju ke gereja untuk pertemuan doa. Saat itu jam pulang kantor dan kampus saya berada di tengah-tengah kota yang sangat sibuk di jam tersebut. Bunyi klakson mobil dimana-mana, motor lalu lalang sembarangan, bahkan tempat saya berdiri pun dilalui oleh motor-motor. Angkot yang saya tunggu tidak juga datang, taksi dan ojek pun tidak lewat sama sekali. Saat itu saya kesal luar biasa, saya berkata kepada Tuhan bahwa saya ingin ke gereja untuk pertemuan doa, kenapa Tuhan tidak memudahkan segalanya, toh saya akan ke gereja untuk melayani Engkau. Saya merasa Tuhan tidak peduli dengan keadaan yang sama alami, kalau Dia peduli pasti Dia sudah menyediakan segala sesuatunya sehingga saya tidak perlu susah payah berada di tengah-tengah hiruk pikuk tersebut.

Word says: ‘I know even the little things, and I care’
Indeed, the very hairs of your head are all numbered. Don't be afraid; you are worth more than many sparrows.’
(Luke 12:7)

Tiba-tiba ada suara sangat lembut di hati saya ‘kasih karunia-Ku cukup bagimu..’ Saya shock, mencoba memahami apakah itu suara hati saya, namun tidak mungkin saya yang sedang emosi bisa berkata seperti itu di dalam hati. Tentu itu Tuhan yang dengan lembut mengingatkan saya. Mendadak saya merasa bahwa Dia peduli dengan segala sesuatunya, Dia peduli dengan apa yang terjadi dalam hidup saya, sekecil apapun itu kelihatannya. Kalau Dia tahu berapa jumlah helai rambut setiap kita, itu berarti Dia mengetahui hal-hal detil dan kecil yang terjadi dalam hidup kita. Kalau Dia bahkan tahu berapa jumlah helai rambut kita, jelas menandakan bahwa Dia peduli dengan segala sesuatu mengenai kita.

World says: ‘I misheard God’
Pernahkah kamu merasa, ketika janji Tuhan yang pernah kamu terima beberapa tahun silam tidak kunjung terjadi, kamu mulai meragukan Tuhan. Kamu meragukan bahwa apakah dulu kamu benar-benar mendengar suara-Nya, atau itu hanya angan semata? Saya pernah mengalaminya. Saya merasa Tuhan ingin memakai saya di bidang media, saya dengan sangat yakin merasa bahwa itu janji-Nya. Tahun demi tahun berlalu, berbagai media sekuler yang saya apply tidak kunjung berhasil, saya ditolak untuk entah keberapa kalinya sampai kemudian saya hopeless dan saya mulai meragukan apa yang saya dulu pernah imani dan yakini.

Word says: ‘My promises, yes and amen’
‘Not a single one of all the good promises the LORD had given to the family of Israel was left unfulfilled; everything he had spoken came true.’
(Joshua 21:45)

Janji-Nya bukan tidak terpenuhi, janji-Nya bukan tidak jadi, namun kita yang mungkin tidak sabar dan salah mengintepretasikan janji-Nya. Misalnya saya yang yakin bahwa saya akan dipakai di dunia media, di benak saya, saya akan menjadi orang hebat di dunia media sekuler, saya akan bekerja di sana, saya akan dipromosikan oleh bos dan sebagainya. Tapi mungkin di benak Tuhan, ia ingin saya berada di media rohani dimana saya menulis untuk memuliakan Tuhan, menulis Firman Tuhan dan menjadi berkat di media, rohani. Janji-Nya selalu iya dan amin, hanya saja apa kita sungguh-sungguh dapat memahami rencana-Nya, atau kita punya agenda sendiri dan ingin janji-Nya versi keinginan kita yang terjadi?

Bayangkan apa yang akan terjadi jika saya tidak mengetahui kebenaran yang sesungguhnya tertulis dalam Firman Tuhan ketika saya diserang dengan pemikiran-pemikiran dunia? Bayangkan jika saya tidak pernah membaca kebenaran-Nya. Tentu saya tidak akan berada di tempat dimana saya berada saat ini, mungkin saya sudah berakhir di penjara karena melakukan tindakan kriminal, atau saya berada di dunia entah berantah atau bahkan hanya tersisa nama saya di dunia ini karena saya menyerah dengan keadaan tanpa tahu kebenaran yang sesungguhnya. Inilah kegunaan ‘belt of Truth’ alias ikat pinggang kebenaran. Dengan mengetahui kebenaran yang sejati yang terdapat dalam Alkitab, kita tidak akan ‘kedodoran’, kita akan terus siap siaga dan berdiri teguh layaknya orang yang memakai ikat pinggang yang kencang dan kuat.


*artikel ini pernah dimuat di www.majalahpearl.com edisi April - Mei 2015*
*dalam rangka terlalu sibuk, jadi copy paste dari apa yang pernah gue tulis tahun lalu* 
HEHEHEHEHE SEEYOU!

15 January 2016

So, it’s 2016!

Terlalu banyak hal yang terjadi di awal tahun 2016 ini, padahal baru berjalan 15 hari! Untuk kisah selengkapnya, bakal gwe ceritain ketika semuanya udah clear. HHAHAHA. All I can say is, Tuhan tuh keren banget! Untuk hal apapun yang sekarang dipercayakan di hidup kita, God has prepared us for such time as this.

Tanggal 31 Desember kemarin, gwe iseng buka Mazmur 31 dengan sok-sok mikir, soalnya kalau buka Amsal 31, pasti nggak gitu dapetin apa-apa since yang dibahas tetang wanita-wanita begitu. Dan cukup kaget what I got. On the last verse, tertulis begini.

(31-25) Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!

Cukup kaget karena kayak… well, another verse of telling me to be strong. If you read my blog these lately years, pasti sering banget baca gwe ‘dikasih’ ayat tentang, jadi kuat. *segitu lemahnya ya….*

Lucunya, pas dapet ini.. Gwe kayak, seperti diingetin, mengakhiri 2015 dan mengawali 2016, gwe harus menguatkan dan meneguhkan hati serta, BERHARAP KEPADA TUHAN! Nggak berharap sama manusia, sama gereja, sama sahabat, tapi cuma sama Tuhan.

Terus keisengan gwe tetep berlanjut, gwe iseng baca Mazmur 31. Kayak gwe mikir, yaa 31 kan kayak the end of the month, kalau 32 ya bisa dibilang mulai dari awal. #pemikiranyanganeh

Dan lihat apa yang gwe baca!

32:8 Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.

32:9 Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

32:10  Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.





Ayat ini sempet gwe dapet beberapa waktu lalu, ketika Tuhan kayak ngomong sama gwe, Aku sendiri yang bakalan kasih tahu which way you should go. I’m watching you my daughter. Just trust in me.

Hari-hari ini cukup berat sih personally for me, sampai sakit 1 minggu batuk pilek dan 1 hari tepar karena sakit kepala. And in such moments like these, it soothe me enough knowing He says He alone will teach me and show me where to go.

So, whatever may comes and whatever lies before me, I am ready to go because I know He walks with me too. The good news is, He walks with you too. Have an awesome 2016!
This entry was posted in